Kamis, 16 Juni 2016

Review Novel Three Wishes By Isabelle Merlin


Judul : Three Wishes
Penulis : Isabelle Merlin
Tahun Terbit : 2008
Penerbit : PT. Bhuana Ilmu Populer
Jumlah Halaman : 377 halaman
Harga : Rp 64000,00


Blurb :
Wahai ibu peri internet, inilah tiga permintaanku
1. Menang lotre
2. Menjadi penulis best seller
3. Sepasang sepatu cantik berwarna perak

Saat Rose membuat blog untuk tugas bahasa Inggris, dia tidak menyadari blog itu akan mengubah hidupnya. Perempuan anggun tak dikenal datang dan mengumumkan bahwa Rose memiliki kakek bangsawan Prancis yang ingin bertemu dengannya.

Rose pun tiba di Prancis dan mendapati kakeknya tinggal di puri yang sangat megah. Dia mulai menyukai kehidupan barunya, juga Charlie, pemuda super tampan yang juga tertarik pada Rose.

Tapi saat Rose menguak lebih dalam masa lalu keluarganya, kisah dongengnya berubah menjadi mimpi buruk. Yang pasti, seseorang ingin dia mati. Dia harus mencari tahu siapa musuhnya, jika dia ingin selamat!

Sinopsis buku :
Rose Dumerle adalah seorang gadis Australia berusia enam belas tahun yang hidup bersama bibinya, Aunt Jenny. Kedua orang tua Rose meninggal dalam kecelakaan saat Rose masih kecil, tidak menyisakan warisan sepeser pun sehingga Rose harus menyesuaikan diri dengan hidup sederhana bersama Aunt Jenny yang seorang penjahit.

Rose pun memiliki kehidupan normal layaknya seorang gadis remaja biasa. Hingga suatu hari, guru bahasa Inggris Rose, Miss Bryce, menyuruhnya untuk membuat sebuah blog sebagai tugas bahasa Inggris. Rose pun dengan senang hati melakukannya karena ia memiliki hobby menulis. Rose membuat tema untuk blognya, seputar tiga permintaan. Blognya berjudul Three Wishes. (Jika kalian mau, bisa kunjungi blog Rose di fairychild3wishes.blogspot.com)

Rose pun menuliskan tiga permintaannya pada blog tersebut, dan sejak hari itu, ketiga permintaan Rose pun menjadi kenyataan. Hidupnya pun berubah 180 derajat. Seorang wanita anggun yang tidak lain adalah sekretaris kakeknya mendatanginya, mengumumkan bahwa Rose memiliki kakek seorang bangsawan Prancis kaya raya. Lalu, Rose pun diminta kakeknya untuk segera berangkat ke Paris dan bertemu kakeknya.

Permintaan menang lotre pun terkabul sudah, karena Rose mewarisi seluruh kekayaan kakeknya yang tak ternilai, puri megah nan indah serta lahan yang sangat luas. Rose pun sangat menikmati kehidupanya di Prancis. Lalu, permintaan ketiga yaitu sepasang sepatu perak juga menjadi kenyataan. Rose mendapatkan sepasang sepatu perak yang sangat cantik dan sangat mirip dengan sepatu milik Celestine, boneka peri kesayangannya di sebuah toko kecil di pinggiran kota. Bagaimana dengan permintaan kedua? Rose menginginkan dirinya mengalami kejadian yang seru demi mendapatkan ide untuk menulis novel. Permintaan keduanya juga menjadi kenyataan. Kejadian - kejadian tak terduga saling menimpa dirinya. Namun, kejadian ini bukan hanya seru, melainkan menegangkan dan juga menakutkan!

Berbagai kejadian aneh dan mengerikan menimpa Rose secara bertubi - tubi. Dimulai dari komentar - komentar aneh pada blognya, lalu mimpi buruk yang tak kunjung reda, langkah kaki misterius di lantai atas tempat kamarnya berada, hingga sebuah pesan singkat yang menjebak Rose sehingga ia terkunci di dalam makam keluarganya seorang diri, tanpa ventilasi dan tanpa penerangan.

Lalu ada juga Charlie, pemuda sangat tampan yang tak lain adalah putra Blanche Randal, sekretaris kakeknya. Rose pun sempat memiliki perasaan pada Charlie, dan Charlie pun juga tertarik padanya. Charlie membantu Rose untuk menyelidiki kejadian aneh yang menimpa dirinya. Lalu, ada juga Paul Fontaine, anak lelaki dari keluarga Fontaine yang dulu memiliki dendam pada keluarga Rose. Awalnya, Rose yakin bahwa Paul lah dalang dibalik semua kejadian aneh yang menimpanya. Namun, ternyata bukan. Rose malah merasa nyaman ketika berada di dekat Paul. Rose pun sempat dilema antara memilih Charlie atau Paul hingga kebenaran terungkap dan kini ia tahu siapa yang harus dipilihnya.

Well, ceritanya menarik. Tidak terduga. Meskipun saya bukan penikmat genre misteri, tapi saya cukup menikmati ceritanya. Saat ke toko buku dan membaca blurbnya, saya tertarik pada kehidupan glamor bak puteri raja yang akan dijalani Rose. Well, sepertinya jika saya ingin menikmati cerita macam itu harusnya saya baca princess diaries, ya. Karena cerita novel Three Wishes ini lebih berfokus pada teror dan misteri yang mana saya tidak terlalu suka. Bagi para penikmat genre seperti ini, buku ini wajib dibaca.

Cover Three Wishes edisi asli
Lalu, buku yang saya beli ini adalah cetakan kedua, yang kemungkinan sudah direvisi oleh pihak penerbit. Karena saya sempat baca review di sebuah blog yang menyatakan bahwa terjemahan novel ini kurang baik dan sulit dimengerti. Lalu ada beberapa kata asing yang penjelasannya pada footnote merujuk pada link wikipedia. Nah, di novel cetakan kedua ini anda tidak akan menemukan hal seperti itu lagi. Terjemahannya bagus dan mudah dimengerti, tapi sayang sekali di cetakan kedua ini malah tidak ada footnote sama sekali. Tidak ada penjelasan untuk kata - kata Prancis seperti brioche, quiche, dan canard a l'orange. Justru akan lebih baik lagi jika ditambahkan footnote yang jelas sehingga pembaca bisa lebih banyak mengetahui Prancis lewat novel ini.

Lalu, saya suka sekali dengan cover edisi Indonesia ini. Lebih cantik dan menarik ketimbang edisi aslinya yang terbitan Australia. Kertas pun juga bagus, tebal namun ringan. Intinya, novel ini bagus karena jalan cerita menarik, dan mengingatkan kita bahwa semewah - mewahnya hidup itu nggak akan bisa persis seperti dongeng, seperti kisah Rose yang hidup mewah namun tidak tenang karena berbagai macam teror ini, ya. Lalu bagi para penikmat cerita misteri novel ini bisa dijadikan wishlist, dan sebagai penyegar juga karena awalnya kehidupan Rose berjalan normal dan bahagia, seperti tidak akan timbul konflik. Namun, pada pertengahan cerita akan disajikan konflik - konflik yang cukup menegangkan.

Sekian dulu review dari saya, karena saya masih pemula mungkin review ini akan saya perbaiki lagi sewaktu - waktu, jadi harap maklum kalau review ini terasa terlalu singkat dan janggal, ya :)
Well, bye :)






0 komentar:

Posting Komentar