Senin, 23 Mei 2016

The Reason Why I Started a Blog



Alasan utama saya membuat blog ini adalah : saya ingin mengembangkan bakat menulis saya, yang, kata ayah dan ibu saya sudah kelihatan sejak usia 9 tahun. Kalau saya boleh bercerita sedikit, sejak usia Taman Kanak - Kanak saya gemar sekali membaca buku. Bermula dari kebiasaan ayah saya yang suka menjemput terlambat saat di TK, saya mulai suka membaca buku cerita anak - anak yang terpajang dengan rapi di ruang kelas kami. 

 Awalnya, ketika saya dijemput terlambat, saya lebih suka bermain bersama anak - anak lain yang juga belum dijemput. Sampai lama kelamaan, semua anak sudah dijemput kecuali saya seorang. Dan seketika itu saya bingung apa yang harus dilakukan karena tidak ada anak lain yang bisa diajak bermain. 

 Akhirnya, saya mulai suka membaca buku cerita anak - anak tersebut. Awalnya hanya satu buku, kemudian saya ketagihan dan membaca buku lainnya hingga hampir semua buku yang ada di sana yang berjumlah dua puluhan sudah selesai saya baca. Saya berpikir bahwa membaca buku itu menyenangkan, kita bisa mendapat hiburan sekaligus pengetahuan. Ketika saya berusia sekitar 6 atau 7 tahun, saya suka membeli buku cerita di pameran - pameran buku yang sering diadakan di mall. Harga buku cerita tersebut relatif murah, mengingat hanya terdiri dari beberapa lembar dan ilustrasinya pun cukup sederhana. Meski begitu, saya sangat senang membacanya dan tidak bosan membacanya berulang - ulang kali. 

 Dan ibu saya pun mengetahui kegemaran saya yang baru tersebut. Beliau mendukung saya dengan cara membelikan banyak buku cerita anak - anak. Pada saat saya berulang tahun, beliau juga memberi hadiah berupa buku. Hanya saja, buku yang dipilih ibu sebagai hadiah ini ilustrasinya tiga dimensi dan terlihat sangat nyata juga indah. Saya masih ingat kali itu, beliau membelikan saya buku berjudul Tinkerbell. Saya pun menjadi tertarik dan ingin membeli buku Tinkerbell seri lainnya. Saya tidak ingat bagaimana nasib buku - buku cerita tersebut, tapi sepertinya buku tersebut disumbangkan kepada anak lain mengingat usia saya sekarang yang sudah lima belas dan tidak waktunya membaca buku seperti itu.


 Hingga ketika saya berusia delapan tahun, saya tertarik untuk membeli buku terbitan DAR! Mizan, yaitu Kecil - Kecil Punya Karya atau kerap kali disebut KKPK. Seperti yang kita tahu, penulis dari seri ini adalah penulis - penulis cilik yang masih berusia sembilan hingga tiga belas tahun. Malah, setahu saya ada yang masih berusia delapan tahun. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami dan cerita yang disajikan menyangkut kehidupan sehari - hari seorang anak sekolah dasar. Sangat cocok dibaca oleh pembaca seperti saya yang kala itu masih kelas tiga sekolah dasar. 

Saat itu juga, saya berlangganan majalah anak - anak Bobo. Intinya, orang tua saya saat itu sangat mendukung hobi membaca saya. Di dalam majalah anak - anak tersebut juga terdaapat beberapa cerita pendek. Saya selalu menyukai cerpen - cerpen yang ada dalam majalah anak - anak karena ceritanya menarik dan sesuai dengan kegiatan sehari - hari pembacanya. 

Hingga suatu ketika, saya berkeinginan untuk menulis cerpen saya sendiri. Waktu itu, saya gampang sekali menemukan ide. Dengan melihat game di komputer saja pun sudah langsung dapat ide untuk membuat cerpen. Beda dengan sekarang, saya harus berpikir berjam – jam untuk mendapatkan ide. Malah, kadang – kadang ide itu datang pada saat – saat yang tidak terduga. Saat di kamar mandi, atau saat sedang makan siang.

Nah, kita kembali pada inti permasalahan. Waktu itu saya ingat sekali, cerpen saya bercerita tentang seorang anak yang menginginkan aquarium beserta ikannya untuk hadiah ulang tahun. Namun, sang ayah tidak setuju dan memberinya hadiah berupa game memelihara ikan di komputer. Sang ayah berpikir aquarium mahal dan akan memakan tempat di rumah mereka, sehingga ia berinisiatif membetulkan komputer lama mereka yang rusak dan menginstallkan game itu untuk hadiah putrinya yang berulang tahun.

Sederhana memang, namun ibu saya berkata cerpen itu cukup bagus mengingat usia saya kala itu baru delapan tahun. Ibu berkata bahwa bahasa yang saya gunakan pada cerpen tersebut cukup runtut dan mudah dipahami. Dari situlah ibu yakin bahwa bakat menulis ada dalam diri saya. 

Saya punya cerita lagi, bahwa guru saya sewaktu kelas tiga sekolah dasar pun berkata bahwa karangan saya bagus. Waktu itu, saya dan teman – teman ditugaskan untuk membuat sebuah cerita pendek berdasarkan pengalaman. Saya berusaha melakukan dengan sebaik mungkin dan hasilnya memuaskan, guru saya berkata karangan saya adalah yang terbaik di kelas. Dengan pujian – pujian kecil seperti itu, saya menjadi cukup yakin saya punya sedikit bakat. Dan saya ingin mengembangkannya melalui blog ini. 

Mungkin tidak ada yang berkenan membaca tulisan kecil ini, namun saya ingin menyampaikan sesuatu melalui karangan sederhana ini. Diantaranya adalah : Semua kejadian yang tidak menyenangkan yang kalian alami baik dulu maupun sekarang adalah ‘pintu – pintu gerbang’ yang Allah Swt. berikan untuk menuju sebuah awal yang lebih baik. Percayalah bahwa setiap masalah pasti ada hikmahnya.  

It was never random.
Yang kedua, jangan pernah berkecil hati dan jangan pernah merasa sebagai seseorang yang ‘useless’. Karena, Allah Swt. menciptakan segala sesuatu yang ada di dunia ini dengan tujuan tertentu. Apapun yang diciptakan oleh Nya pasti ada manfaatnya. Krikil kecil yang ada di jalanan pun ada manfaatnya, apalagi kalian yang dikaruniai akal dan budi serta hati nurani. Jadi, tetaplah semangat dan optimis dengan kehidupan. Selamat berjuang, semoga sukses!



0 komentar:

Posting Komentar